OSI (Open System Interconnection)
Model OSI adalah suatu
deskripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol
jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open
Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh
lapisan OSI” (OSI seven layer model).
Ketujuh lapisan dalam model
ini adalah:
Lapisan fisik (physical layer)
Lapisan fisik (physical layer)
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus
diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit,
data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0
bit.Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan
secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada
di bawah physical layer.
Lapisan koneksi data (data link layer)
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data
dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan
transmisi. Sebelum diteruskan ke-network layer, data link layer melaksanakan
tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi
sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian
data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame (yang menjadi indikasi bahwa
sebuah data yang terkirim telah diterima dengan baik) yang
dikirim kembali oleh penerima.
Lapisan jaringan (network layer)
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi
subnet.Masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke”
network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban
jaringan saat itu.
Lapisan transport (transport layer)
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Bila koneksi transport memerlukan throughput yang
tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak.
Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk
meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan
koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa
koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
memb`uat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam
suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload
suatu file.
Transport
layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang
meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya.
Lapisan sesi (session layer)
Session
layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya.Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu
mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada
suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya
satu arah saja,session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak
menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk
sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang
bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur
aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan.
Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil
contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam
dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu
1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer
dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin
saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah
ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu
bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan
ditransfer ulang.
Lapisan presentasi (presentation layer)
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.Presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.Presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding
data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random.Presentation
layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation
yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan,
dan sebaliknya.
Lapisan aplikasi (application layer)
Application layer merupakan layer atau lapisan teratas pada
model OSI reference ketika user akan mengirimkan pesan dan menjadi layer atau
lapisan terakhir pada sistem OSI Reference model ketika user akan menerima
sebuah pesan. Sesuai dengan namanya, application layer merupakan layer atau
lapisan yang bekerja pada program – program tertentu, dimana application layer
sendiri bekerja pada komputer server ataupun komputer client.
Cara kerja
dari Application layer
Pada
dasarnya, application layer akan menerima perintah dari usernya, dengan bantuan
aplikasi atau software tertentu untuk mengirimkan suatu pesan atau data ke
komputer lainnya.
Begitupun
sebaliknya. application layer akan menampilkan pesan atau data yang diterima
oleh user dalam bentuk aplikasi atau software teretentu. Cara kerja dari layer
application sangat mudah untuk diamati dibandingkan cara kerja layer lainnya.
Fungsi dari
Application Layer
Application
Layer sendiri memiliki beberapa fungsi dan tugas utama. Berikut ini adalah
beberapa fungsi juga tugas utama dari Application Layer :
Cara Kerja OSI layer
Cara Kerja yang dimaksud adalah
proses berjalannya sebuah data dari sumber ke tujuan
melalui OSI layer. Jadi untuk mencapai tujuan sebuah data harus melalui lapisan-lapisan OSI terlebih
dahulu.
1. Pertama-tama data dibuat oleh Host A. Kemudian data tersebut turun dari
Application layer sampai ke physical layer (dalam proses ini data akan ditambahkan
header setiap turun 1 lapisan kecuali pada Physical layer, sehingga terjadi
enkapsulasi sempurna).
2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit (kabel bekerja pada Physical layer).
3. Data masuk ke hub, tetapi data dalam bentuk bit tersebut tidak mengalami proses apa-apa karena hub bekerja pada Physical layer.
4. Setelah data keluar dari hub, data masuk ke switch. Karena switch bekerja pada
Datalink layer/ layer 2, maka data akan naik sampai layer 2 kemudian dilakukan
proses, setelah itu data turun dari layer 2 kembali ke layer 1/ phisycal layer.
5. Setelah data keluar dari switch, data masuk ke router. Karena router bekerja pada
layer 3/ Network layer, maka data naik sampai layer 3 kemudian dilakukan proses,
setelah itu data turun dari layer 3 kembali ke layer 1 , dan data keluar dari router
menuju kabel dalam bentuk bit.
6. Pada akhirnya data sampai pada host B. Data dalam bentuk bit naik dari layer 1
sampai layer.
7. Dalam proses ini data yang dibungkus oleh header-header layer OSI mulai dilepas satu persatu sesuai dengan lapisannya (berlawanan dengan proses no 1 ). Setalah data sampai di layer 7 maka data siap dipakai oleh host B.
melalui OSI layer. Jadi untuk mencapai tujuan sebuah data harus melalui lapisan-lapisan OSI terlebih
dahulu.
1. Pertama-tama data dibuat oleh Host A. Kemudian data tersebut turun dari
Application layer sampai ke physical layer (dalam proses ini data akan ditambahkan
header setiap turun 1 lapisan kecuali pada Physical layer, sehingga terjadi
enkapsulasi sempurna).
2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit (kabel bekerja pada Physical layer).
3. Data masuk ke hub, tetapi data dalam bentuk bit tersebut tidak mengalami proses apa-apa karena hub bekerja pada Physical layer.
4. Setelah data keluar dari hub, data masuk ke switch. Karena switch bekerja pada
Datalink layer/ layer 2, maka data akan naik sampai layer 2 kemudian dilakukan
proses, setelah itu data turun dari layer 2 kembali ke layer 1/ phisycal layer.
5. Setelah data keluar dari switch, data masuk ke router. Karena router bekerja pada
layer 3/ Network layer, maka data naik sampai layer 3 kemudian dilakukan proses,
setelah itu data turun dari layer 3 kembali ke layer 1 , dan data keluar dari router
menuju kabel dalam bentuk bit.
6. Pada akhirnya data sampai pada host B. Data dalam bentuk bit naik dari layer 1
sampai layer.
7. Dalam proses ini data yang dibungkus oleh header-header layer OSI mulai dilepas satu persatu sesuai dengan lapisannya (berlawanan dengan proses no 1 ). Setalah data sampai di layer 7 maka data siap dipakai oleh host B.
PENGENALAN PROTOKOL
TCP/IP
Internet protocol suite atau TCP/IP (singkatan
dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain
di dalam jaringan Internet.
1. FUNGSI
PROTOKOL
Secara umum fungsi protokol adalah menghubungkan pengirim dan penerima dalam
berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik
dan akurat. Tidak semua protokol memiliki fungsi atau fitur yang sama, tetapi
ada juga beberapa protokol yang memiliki fungsi sama meski berada pada tingkat
berbeda. Beberapa protokol bergabung dengan protokol lainnya untuk membangun
sistem komunikasi yang utuh.
Fungsi protokol
secara garis besar adalah sebagai berikut :
• Encapsulation
• Pemisahan dan
perakitan kembali
• Connection
control (Kontrol koneksi)
• Pengiriman
tersusun
• Pengiriman
perintah
• Flow Control
(alur kontrol)
• Error
correction (Kontrol Kesalahan)
• Addressing
(Pengalamatan)
• Multiplexing
• Layanan
transmisi
2. JENIS-JENIS
PROTOKOL JARINGAN
Beberapa jenis protokol yang umum digunakan dalam membangun suatu jaringan
computer adalah sebagai berikut :
a. Netbean
Frame Protocol
b. NetBIOS
c. NWLink
d. IPX/SPX
e. TCP/IP
f. Subnet mask
Protokol jaringan yang paling populer digunakan dan jenis-jenis protokol
tersebut adalah protokol TCP/IP. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut :
a. Keterbukaan
Protokol TCP/IP didokumentasikan dengan bentuk Request for Comment (RTC),
sehingga dapat digunakan oleh setiap pengguna jaringan secara gratis.
b. Kemandirian
Pengembangan protokol TCP/IP dapat dilakukan tanpa harus bergantung pada system
operasi yang digunakan.
c. Fleksibel
Penggunaan protokol TCP/IP dapat dilakukan pada jaringan Ethernet, Token ring,
jalur telepon dial-up, dan jenis media transmisi lainnya.
d. Pengalamatan
yang unik
Pemberian alamat pada protokol TCP/IP memungkinkan computer dapat
mengidentifikasi computer lain secara unik pada seluruh jaringan, tanpa
terbatas pada luas area yang ada.
e. Fasilitas
Pengarah
Protokol TCP/IP memiliki fasilitas pengarah (routing) jaringan sehingga dapat
diterapkan pada jaringan Internet.
3. CARA KERJA
PROTOKOL TCP/IP
Misalkan, anda akan mengirim surat kepada teman anda yang beralamat di
Jalan Jenderal Sudirman nomor 23 Kota Padang. Langkah yang Anda lakukan tentu
menulis surat di kertas surat, kemudian Anda masukan ke dalam amplop yang sudah
bertuliskan alamat teman Anda. Langkah selanjutnya Anda membutuhkan perangko, dan
surat Anda siap dikirim melalui kantor pos atau bis surat.
Cara kerja protokol TCP/IP hampir sama dengan ilustrasi tersebut. Data pertama
kali diolah oleh program aplikasi, seperti Microsoft Word atau Microsoft Excel,
atau yang lainnya. Kemudian, data tersebut ditangani oleh protokol TCP dengan
disisipi data tambahan agar aman. Data tambahan itu adalah sequence
number (nomor urut) dan 16 bit checksum number (nilai
periksa kesalahan data). Semua “data” ini disimpan dalam satu paket berupa “amplop”.
Protokol TCP juga menambahkan data pada paket berupa 16 bit port nomor
pengiriman dan 16 bit port nomor tujuan. Nomor ini dapat Anda
anggap sebagai alamat tujuan dan nomor registrasi pos. Misalnya, e-mail yang
terkirim ke alamat computer tertentu menggunakan protokol SMTP yang memiliki
nomor port 25. Setelah data diproses di TCP maka data
diteruskan ke protokol bawah, yaitu IP. Adapun IP mempunyai kesamaan dengan
pengalamatan nomor rumah. Satu rumah tentunya hanya mempunyai satu alamat,
bukan?
Demikian halnya dengan computer, setiap satu computer terbagi atas dua komponen
pengalamatan, yaitu sebagai berikut :
a. Network
ID, merupakan bagian dari alamat IP pada suatu host. Hal
ini diibaratkan dengan nama jalan, Jalan Jenderal Sudirman.
b. Host ID, titik dalam
satu computer, diibaratkan nomor rumah teman Anda, yaitu nomor 23.
Alamat computer dikenal dengan nama alamat IP, yang terdiri atas bilangan biner
32 bit. Adapun penulisan IP adalah empat urutan bilangan decimal yang dipisahka
dengan titik. Bilangan tersebut memiliki rentang antara 0-225. Contohnya,
192.168.59.114.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar